Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Ibadah Sebagai Tujuan Penciptaan Manusia

            Manusia merupakan mahluk yang diciptakan dengan kesempurnaan tentunya terkhusus yang beriman yaitu dengan berpedoman terhadap apa yang telah diperintahkan oleh Alloh SWT. Seperti telah dijelaskan bahwa وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (Q.s. Az-Zariyat Ayat 56) Dalam ayat tersebut diawali dengan nafi dan dibatasi dengan menggunakan huruf hasr, hal tersebut menunjukan sebagai batas ringkas dan sebagai term terpenting, yaitu untuk beribadah. ibadah merupakan bahasa yg sudah familiar umum, dan tidak aneh, dan kata ibadah menjadi sebuah bahasa yg semua manusia mengkonotasikan dengan hal baik yg hubungannya dengan tuhan. sebenarnya ibadah berasal dari bahasa arab عبد يعبد عبادة yang berarti  ta’at, tunduk, lemah, dan hina. Dari arti tersebut menunjukan bahwa manusia sebagai makhluk yang tidak berdaya, (lemah dan hina). Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah dalam kitabnya Maj

puasa menuju derajat ma'rifatillah

Puasa Menuju Derajat Ma’rifatillah Puasa merupakan salah satu dari ibadah mahdloh yang secara langsung disyariatkan oleh Alloh SWT. Melalui mu’jizat Al-Qur’an, dan disampaikan oleh Rosululloh SAW. Hal tersebutlah yang menjadi penyebab umat islam melakukan puasa, yaitu puasa Romadlon. Berdasarkan firman Alloh Q.S. Albaqoroh ayat 183. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ “Wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, supaya kalian bertaqwa”. (al-baqoroh; 183). Alloh mewajibkan puasa terhadap umat Islam pastinya mempunyai tujuan yang pastinya menguntungkan, mengandung kebaikan, kemaslahatan, keberuntungan, manfaat, keindahan, keberkahan. Seperti keterangan dalam tafsir: إِذَا سَمِعْتَ اللَّهَ يَقُولُ: ” يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا فَأَرْعِهَا سَمْعَكَ فَإِنَّهُ خَيْرٌ يَأْمُرُهُ، أَوْ شَرٌّ يَنْهَى عَنْه

Al-Hayyu dan Al-Hayya

بسم الله الرحمن الرحيم Telah kita ketahui bersama bahwa kalimat,   "استغفرالله العظيم الذي لا اله الا هوالحي القيوم و اتوب اليه" Merupakan kalimat dzikir yang sudah mendunia karna keagungannya. tak sedikit bahkan munkin semua umat islam biasa dengan kalimat dzikir tersebut, walaupun kenyataanya entah dalam pengamalannya. Kali ini mari kita berbagi pengetahuan tentang I’rob kalimat dzikir yang telah mendunia tersebut karna pada kenyataannya ada pebedaan membaca diantara para pengamal, terutama dikalangan santri dan kyai, dengan dasar yang mereka ketahui. Namun tidak sedikit pula dengan perbedaan yang perjadi dalam cara membaca, menjadikan perselisihan bahkan mengecam menjadi sebuah kesalahan yang berakibat fatal terhadap keharmonisan bersosial yang berawal dari kurangnya wawasan pengetahuan yang mendasar. I’rob pada kalimat dzikir tersebut ada perdebatan pada cara meng-i'rob lafadz الحي" " pada bacaan " استغفرالله العظيم الذي لا اله ا