COVID-19 PANDEMI PENUH HIKMAH

 

COVID-19 Pandemi Penuh hikmah

(Oleh: Muhammad Nurul Udma)

COVID-19 merupakan bagian dari Keluarga besar virus yang menjadi salah satu sebab adanya penyakit pada Manusia dan juga Hewan. Pada manusia khususnya, COVID-19 dikatakan sebagai virus yang menyebabkan penyakit infeksi salur pernafasan, mulai dari flu biasa hingga penyakit yang serius yang bisa mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang seperti Middle East RespiratorySyndrome (MERS) dan sindrom pernafasan akut berat/ Severe Acute Respiratory Sindrome (SARS).

Menurut para peneliti bahwa Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia  pertama sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019, yang kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menjadi penyebab penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).  Sebenarnya COVID-19 ini erat huungannya dengan SARS karena COVID-19 disebabkan oleh SARS-COV2, jenis virusnya berbeda namun masih dalam keluarga besar Coronavirus yang sama dengan penyebab SARS pada tahun 2003. Gejalanya mirip dengan SARS yang anka kematiannya mencapai 9,6% lebih tinggi dibanding COVID-19 yang kurang dari 5%.

Kendati angka kematian yang disebabkan COVID-19 tidak mencapai 5% akan tetapi virus ini telah tersebar hampir keseluruh bagian Negara-Negara yang ada di Dunia dan menjadi pandemi sampai saat ini tahun 2021. Salah satu penyebabnya yakni mudahnya penyebaran penularan COVID-19 yang di identifikasi dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita dan juga bisa proses inang melalui udara, adanya signifikansi penyebaraan COVID-19 membangkitkan sikap perihatin berbagai aliansi, terutama aliansi pemerintahan yang dengan terpaksa harus mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang sekiranya bisa untuk menekan melonjaknya tingkat penyebaran COVID-19, untuk mengantisipasi dampak negatif yang yang akan terjadi.

Saat ini kita bisa merasakan dampak yang diakibatkan dari adanya pandemi COVID-19, bahwa hampir semua tatanan kehidupan bergoyang, goncang, bahkan hampir hilang kesetabilannya, khususnya di Negara Indonesia.Semenjak COVID-19 diketahui telah menjangkiti warga Negara Indonesia pada awal tahun 2020, kesetabilan tatanan kehidupan di Negara Indonesia mulai goncang, dimulai dengan adanya kebijakan-kebijakan pemerintah dalam menangani dan menekan penyebaran COVID-19, diantaranya  adanya penerapn PSBB, Lock down, fisical distanting dan juga PPKM.

Adanya kebijakan kebijakan yang bersifat global seperti PSBB, Lockdown, PPKM, hal yang paling terasa diantaranya dalam bidang usaha, perputaran ekonomi masarakat tersendat, melemah, baik pengusaha besar maupun pengusaha kecil. Banyak pengusaha besar yang merosot omsetnya, menyetop, mengurangi produksi bahkan mengurangi kariawannya, tidak sedikit pula pengusaha pengusaha kecil yang gulung tikar dan akhirnya menjadi pengangguran. Tatanan anggaran negara juga menjadi goncang karena pengalokasian APBN/ APBD yang dipindah alokasikan, misal dari anggaran Infrastruktur dipindahkan menjadi dana untuk membantu jalannya program kebijakan pemerintah (PSBB, Lockdown, PPKM) diantaranya dialokasikan untuk dana BANSOS. Bidang pendidikan juga mengalami goncangan karena kebijakan pemerintah dalam menekan penyebaran CCOVID-19, dengan fisical distanting dan mewajibkan pembelajaran secara virtual daring, yang secara nyata sangat berpengaruh terhadap hasil dari pembelajaran yang dilaksanakan. Hal ini secara tidak langsung menjadi goncangan yang nyata sebagai salah satu dari dampak negatif karena adanya pandemi COVID-19.

Pandemi bukan hanya merubah tatanan kehidupan secara fisikal akan tetapi lebih dari itu (secara mental), sudah menjadi keumuman pola fikir manusia, pada setiap sesuatu yang dirasa menyulitkan keadaan itu akan menimbulkan sisi negatif baik secara mental maupun fisikal, selalu diartikan sebuah keburukan tanpa sedikitpun merasakan hikmah dibalik fenomena fenomena alam yang terjadi. Kendati demikian dengan keadaan saat ini dampak adanya pandemi COVID-19 yang dirasa masih berada dalam zona kuning atau bahkan merah, tentunya didalamnya banyak sekali mengandung makna hikmah, makna positif yang secara langsung dapat kita rasakan, diantaranya.

COVID-19 bukan saja menggoncan tatanan kehidupan dari sisi negatif akan tetapi adanya pandemi COVID-19 juga menggugah, mengundang para ahli untuk bergerak menyelidiki dari segala aspeknya, baik dari aspek teologi maupun dari aspek umum berbasis ilmi. Para ulama berpendapat bahwa Al-qur’an memandang pandemi COVID-19 sebagai pandemi yang sudah pernah ada dialami sejak zaman dahulu, ada istilah pandemi tho’un walaupun zaman dulu tidak di istilahkan dengan pandemi.

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Artinya ”tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang) kecuali dengan izin Allah SWT, dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah maha mengetahui atas segala sesuatu. (QS.Al-Taghabun:11).

Ayat diatas memberi pemahaman bahwa segala sesuatu baik itu indah nyaman dirasakan, maupun buruk, menyakitkan, tidak nyaman untuk dirasakan, itu semua terjadi atas kehendak Allah SWT. Dalam hal ini pandemi COVID-19 yang kini sedang kita rasakan, merupakan sbuah sekecil kecil ujian, jika kita terima dengan keimanan akan menjadi hikmah tetapi sebaliknya apabila kita terima tida dengan iman maka akan mutlak menjadi fitnah, malapetaka. Allah memeri solusi alangkah indah jika manusia menerima dengan keimanan maka Allah akan meberi karunia petunjuk yang langsung dimasukkan ke dalam hatinya,  dan akan segera menjadi kebahagiaan yang hakiki. Karena sesungguhnya segala sesuatu itu berada dalam genggamannya.

Pandemi COVID-19 yang sedang kita rasakan bersama sejatinya Alloh telah memberitahukan dengah khabar qosoh yang terdapat dalam Ayat ayat Al-Qur’an diantaranya  dalam QS. Al-Baqarah: 249.

فَلَمَّا فَصَلَ طَالُوتُ بِالْجُنُودِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ مُبْتَلِيكُمْ بِنَهَرٍ فَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّي وَمَنْ لَمْ يَطْعَمْهُ فَإِنَّهُ مِنِّي إِلَّا مَنِ اغْتَرَفَ غُرْفَةً بِيَدِهِ فَشَرِبُوا مِنْهُ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ فَلَمَّا جَاوَزَهُ هُوَ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ قَالُوا لَا طَاقَةَ لَنَا الْيَوْمَ بِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ قَالَ الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو اللَّهِ كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ

Artinya “maka tetkala tholut keluar membawa tentaranya, ia berkata: “sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu kamu meminum airnya; maka bukanlah ia pengikutku. Dan barang siapa tiada meminumnya, kecuali menciduk seciduk tangan, maka dia adalah pengikutku”. Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa beberapa orang di antara mereka. Maka tetkala tholut dan orang orang yang beriman bersama dia telah menyebrangi sungai itu, orang orang yang telah minum berkata: “taka da kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan jalut bersama tentaranya”. Orang orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata: “berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyakdengan izin Allah. Dan Allah bersama orang orang yang sabar”. (QS. Al-Baqarah: 249).

Banyak sekali hikmah, pelajaran yang terkandung dalam ayat ayat Alloh. Kata kunci yang menjadi solusi yaitu kesabaran, seperti dalam kisah tolut dan bala tentaranya hendak melawan jalut dan bala tentaranya, Allah jelaskan bahwa iman dan sabar adalah sebagai kunci untuk meraih kemenangan.

Diantara hikmah pandemi COVID-19 yakni banyaknya Para ahli  dibelahan dunia tergugah untuk melakukan penelitian dari segala aspeknya, deri penyebab awalnya hingga mencari solusi cara untuk menanganinya, untuk menekan penyebarannya, hingga meneliti dan mencari cara untuk mengobati dan menyembuhkannya. COVID-19 merupakan virus yang menyerang sistem pernafasan, dan mempunyai daya tular yang begitu tinggi, virus COVID-19 di identifikasi dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita, bisa juga melalui udara, Covid-19 di identifikasi akan memberikan efek yang beresiko tinggi terutama jika menjangkit pada usia lanjut dan juga orang rang yang mempunyai latar belakang fisik yang tidak sehat, atau mempunyai penyakit kronis,

Pandemi COVID-19 yang saat ini kita rasakan, kita sadar bahwa selain dari pada dampak negatif yang kita raskan juga memberikan sisi positif yang sekiranya kita dapa aplikasikan dalam kehidupan kita saat ini dan untuk kedepannya, Bahwa Pandemi COVID-19 ini berdampak bukan hanya pada tatanan kebijakan Negara, akan tetapi berdampak pada sosial dan individual, baik dampak negatif, maupun positif. Diantara dampak positif dari adanya pandemi yakni menumbuhkan kesadaran manusia (tafakkur) akan mahalnya kesehatan, menumbuhkan sikap kritis analitik aktif pada kajian penafsiran terkait pandemi. Dampak Negatifnya seperti banyaknya korban jiwa, naiknya angka kemiskinan, angka pengangguran dan juga naiknya tingkat kriminalitas yang dilatar belakangi oleh keadaan ekonomi. Maka sesungguhnya dalam setiap sesuatu, terdapat kandungan Hikmah yang besar. Yanag dapat kita ambil manfaatnya untuk menambah rasa optimism dalam kebaikan, diantaranya iman dan sabar adalah sebuah kunci yang ditetapkan Alloh Untuk mendapatkan kesejahteraan dunia dan akhirat.

Semoga ada manfaat yang dapat di ambil dan dapat dimanfaatkan untuk kebersamaan oleh kita semua. Amiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filsafat Ilmu Nahwu Shorof

Al-Hayyu dan Al-Hayya

Lirikan mata merupakan sebuah kalam